Istilah CDR sebenarnya
melekat pada proses sistem engineering dimana satu desain dinilai
telah matang untuk diproduksi, dirakit, diintegrasikan dan diuji secara
massal. Disebutkan pula bahwa salah satu tujuan dari CDR adalah “to verify that the final design fulfills the specifications established at PDR” (memastikan bahwa desain akhir telah memenuhi spesifikasi yang disebutkan di dalam Preliminary Design Review atau PDR). PDR
tidak termasuk dalam bahasan kami, sebab ia masih berupa desain awal
yang masih mentah. Kami hanya menggarisbawahi apa yang dimaksud dengan
CDR. Di sisi lain, bisa jadi
kami salah dalam menggunakan istilah, akan tetapi gambaran di atas
melukiskan betapa pentingnya peran sebuah desain. Terlebih lagi untuk
CCTV, karena fungsi CCTV sendiri terbagi ke dalam dua kategori besar,
yaitu:
1. CCTV untuk kemanan.
2. CCTV untuk produktivitas.
Apapun
kategorinya, desain yang baik akan menjadi tolok ukur keberhasilan satu
proyek secara keseluruhan. Nanti kami akan berikan 3 (tiga) contoh
desain CCTV yang umum, yakni untuk Hotel, Pabrik dan Public Area (Mall).
Perhatikanlah bagaimana seorang chief security bisa memperoleh full area coverage di Posnya, manager hotel bisa keep smiling melihat tingkat okupansi hotelnya atau seorang pimpinan bisa tetap sit back and relax di ruangan kerjanya sambil menerima tamu. Ini semua bisa diperoleh berkat desain CCTV yang optimal dengan menerapkan metode CDR.
Next on Tanya Alarm & CCTV: Apakah CDR selalu diperlukan dalam setiap desain? Bagaimana jika tidak dilakukan?