Selasa, 29 Januari 2013

Mengatasi Gangguan Alarm (False Alarm)

Mengatasi Gangguan Alarm (False Alarm)



False Alarm merupakan persoalan pelik, karena membawa dampak sosial yang serius. Bunyi sirine di tengah malam yang memecah kesunyian tentu saja membuat sebagian tetangga jadi terbangun. Jika memang terlihat ada pencuri, maka ini akan berguna untuk membuat efek jera si pencuri. Namun apalah jadinya apabila ternyata tidak ada orang sama sekali yang melanggar sensor anda? Tentunya menjengkelkan, bukan!


Seperti diketahui, False Alarm adalah gangguan alarm yang disebabkan oleh faktor teknis. Tips berikut semoga berguna bagi anda yang telah memasang sistem alarm canggih, namun kerap dihadapkan pada persoalan bunyi sendiri di malam hari.

1. Jangan memasang Indoor PIR di Luar
Hampir semua kasus False Alarm berawal dari kesalahan dalam menempatkan sensor. Salah satunya adalah penempatan sensor PIR (Passive Infra Red). Ada dua jenis sensor PIR, yaitu jenis Indoor untuk melindungi ruangan dan jenis Outdoor untuk melindungi halaman. Nah, jika peruntukkan Indoor lantas dipasang di outdoor (karena jenis indoor lebih murah), maka potensial False Alarm akan terjadi. Pastikan PIR outdoor anda adalah dari jenis outdoor, bukan indoor.


2. Perhatikan lintasan sepanjang sensor Beam
Jika anda memasang Beam di atas pagar atau di halaman, perhatikanlah lintasannya agar selalu bebas dari objek yang menghalangi, seperti daun-daun, tumpukan perabot, kursi di teras, jemuran dan sebagainya. Semua ini merupakan penyebab false alarm. Kemudian pangkaslah daun yang melambai-lambai di sepanjang lintasan beam secara berkala. Pastikanlah jarak Beam tidak melebihi kemampuan spesifikasinya dan teknisi anda telah melakukan setting dengan benar.


3. Periksalah sensor dari gangguan semut dan serangga
Setelah bertahun-tahun dipasang, sensor dapat menjadi sarang semut atau serangga kecil lainnya. Bagian dalamnya yang "hangat" menyebabkan sensor menjadi rumah yang menyenangkan bagi semut. Sensor yang terkena semut dapat ditandai dengan adanya beberapa ekor semut yang melintas keluar masuk. Bersihkanlah secara rutin dan mintalah bantuan teknisi untuk melakukannya apabila perlu, bahkan sampai membuka sensor.


4. Periksalah lintasan kabel
Adakalanya lintasan kabel sensor berada di luar dan terkelupas atau sambungannya lepas dan berkarat. Mintalah teknisi untuk memperbaiki sambungan-sambungan kabel seperti ini.


5. Perhatikan sumber listrik panel alarm anda
Pisahkan sumber listrik panel alarm anda dengan peralatan yang memerlukan start besar, seperti: pompa air, kulkas, dispenser dan mesin-mesin lainnya.



6. Pertimbangkan untuk menggunakan stabilizer
Jika listrik di rumah anda tergolong buruk (naik-turun), maka pertimbangkanlah untuk membeli stabilizer untuk panel alarm anda. Pilihlah yang berkualitas baik, yaitu dari jenis auto-transformer (motor,bukan relay) dengan kapasitas sekitar 250VA.


7.Lihat kembali arah PIR apakah "melihat" objek yang berpotensi false alarm
Beberapa diantara objek yang berpotensial mengundang false alarm adalah:
Area Outdoor : goyangan daun, gerakan di luar pagar, kolam, kolam renang, dsb.
Area Indoor : oven dapur, AC, tungku api, display yang bergelantungan, dsb.


8. Tangani persoalan ini satu demi satu
Jika false alarm terjadi di beberapa zone, maka tanganilah dulu satu zone sampai ditemukan penyebabnya. Jika keadaan aman, anda boleh membypass dulu zone lainnya untuk memastikan false alarm berasal dari zone itu.


9. Bacalah manual sensor dengan teliti
Luangkanlah waktu untuk membaca sedikit petunjuk instalasi sensor, karena boleh jadi anda menemukan solusinya di sana. Ketinggian penempatan sensor PIR biasanya dilewatkan begitu saja oleh teknisi,padahal ini penting. Ikutilah petunjuk dari pabrik yang merekomendasikan ketinggian PIR pada 2.4m - 2.5m dari lantai dan pasanglah tegak lurus (tidak tunduk). Mintalah teknisi untuk mengikutinya. Tidak ada salahnya pula jika anda meminta mereka agar menggunakan "meteran" untuk lebih memastikan ketinggiannya.


10. Bersikaplah koperatif dengan teknisi
Ini adalah persoalan sulit, karena berkaitan dengan karakter pribadi anda sendiri. Padahal sikap anda akan menentukan ketenangan teknisi dalam menangani false alarm. Sedapat mungkin tunjukkanlah bahwasanya anda tidak menyalahkan mereka. Cobalah bertanya kepada mereka seberapa seringkah mereka berhadapan dengan persoalan seperti ini. Dari jawaban mereka, anda bisa menarik kesimpulan mengenai seberapa serius dan profesionalkah mereka, sehingga andapun bisa memutuskan apakah akan terus menggunakan perusahaan mereka atau tidak.


11. Gunakanlah Feature Cross Zone (Double Knock)
Pada beberapa tipe panel feature ini bisa diaplikasikan pada sensor PIR Outdoor ataupun Indoor. Saat ada deteksi yang pertama, panel belum menyatakan alarm sampai ada deteksi berikutnya (yang kedua). Selang deteksi pertama dan kedua disebut Cross Zone Timer / Double Knock Timer dan biasanya diset default pada kisaran 30 detik. Jadi, apabila tidak ada deteksi yang kedua dalam waktu 30 detik (time expired), maka panel tidak akan alarm. Warning: Jangan menggunakan feature ini pada sensor selain PIR!