Selasa, 29 Januari 2013

Tech Tip: Mencegah Beam Kemasukan Semut

Tech Tip: Mencegah Beam Kemasukan Semut

Setelah berbulan-bulan pemasangan Outdoor Beam di lokasi tertentu kerap mendatangkan masalah klasik, yaitu kemasukan semut. Lokasi tersebut biasanya dipenuhi oleh pepohonan dan sedikit lembab, sebab pada pemasangan di tembok yang bersih dan kering, kasus serupa itu jarang dijumpai. Rupanya hal itu cukup beralasan, sebab di lokasi lembab semut memperoleh cukup air. Namun di sisi lain merekapun perlu tempat untuk sekedar "menghangatkan badan" dan terjadilah migrasi semut ke dalam beam sedikit demi sedikit.
Beam outdoor sebenarnya telah dirancang agar kedap dari debu dan kotoran. Pabrikan telah mengikuti satu standar yang disebut dengan IP (Ingress Protection), yaitu dua angka yang menyatakan tingkat proteksi terhadap masuknya benda padat dan air. Contoh: jika disebut IP65, maka:  6 berarti kedap debu (dust tight)  dan  5 menyatakan kedap terhadap semprotan air yang deras dari segala arah.  

Kendati sudah memilki rating IP65, tetapi kasus beam kemasukan semut masih dijumpai. Bahkan saking parahnya sampai-sampai semut menjejali bagian terdalam dari sensor, yaitu infra red diode-nya. Kondisi ini menyebabkan sering terjadinya False Alarm.


Salah satu jalan masuk semut adalah lubang masuknya kabel yang meninggalkan celah cukup lebar bagi semut. Padahal pabrik telah menyediakan karet penutup yang cukup ketat, sehingga semestinya peristiwa ini tidak terjadi.

Untuk pencegahannya:
1. Pastikan karet penutup untuk kabel masuk hanya ditusuk oleh obeng kecil, selebihnya biar didorong oleh kabel sendiri. Hal ini untuk memastikan agar karet penutup "menggigit" kabel dengan ketat.
2. Penggunaan lem kaca (aquarium), auto-sealent ataupun glue stick tidak begitu efektif, kecuali hanya mengotori casing beam dan menyulitkan dalam membuka casing. Jadi sebaiknya hindarilah hal ini.
3. Simpanlah potongan kapur barus (kamper) yang terbungkus tissue atau kain lembut di bagian dalam beam. Ini sangat efektif selain untuk mencegah kelembaban.  Sebaiknya kamper dalam keadaan terbungkus. Boleh juga menyimpan potongan kapur anti semut.
4. Waspadai setiap ada  semut yang keluar masuk beam, sebab ini pertanda awal.
5. Jika perlu, goresi sekitar beam dengan kapur anti semut. Tetapi ini tergantung apakah merusak estetika atau tidak, sebab menggores kapur di atas batu tempel warna hitam jelas akan merusak pemandangan.   Hindari menggunakan grease (stempet), sebab selain tidak pernah direkomendasikan pabrik, pemakaian stempet hanya akan mengotori beam dan kabel.

Bagaimana jika telanjur kemasukan semut?
1. Bukalah cover beam (casing), kemudian rebahkan di atas rumput dalam keadaan terjemur matahari. Biarkanlah beberapa saat sampai semut pergi  (dalam agama Islam yang saya anut, membunuh semut adalah perbuatan yang diharamkan).
2. Taburi sedikit kopi atau serbuk kamper di cover dan juga pada beamnya untuk mempercepat semut meninggalkan tempat.
3. Setelah semut tinggal sedikit dan ada beberapa semut yang mati (tanpa kita sengaja membunuhnya), bersihkanlah casing dengan kuas kering kemudian dilap.
4. Pasang kembali tutup casing setelah meletakkan kapur barus yang terbungkus di dalamnya.


Jika dalam satu atau dua hari ke depan, deteksi beam masih baik dan tidak terjadi False Alarm, maka itu pertanda koloni semut sudah tidak mengganggu lagi.


Pekerjaan ini memakan waktu dan tidak setiap orang sempat melakukannya.  Jika demikian, anda bisa memanggil Teknisi Alarm untuk mengerjakannya, sambil mereka melakukan penyetelan ulang (realignment) pada beam anda.  Selamat mencoba.