Telah dijelaskan sebelumnya bahwa inti pembicaraan kita adalah keterbatasan bandwidth (bandwidth limitation). Ya...bandwidth limitation. Mungkin masalahnya tidak sepelik ini, jika kita tidak melakukan video streaming. Video streaming untuk koneksi antar gedung memerlukan bandwidth yang besar sebagaimana pada uraian kami sebelumnya. Persoalan ini sudah menyangkut urusan finansial, sehingga tidak setiap orang mau mengeluarkan cost demikian besar untuk menambah bandwidth "hanya" sekadar melihat DVR di kantor, pabrik atau rumahnya. Kami terkenang kembali pada tahun 2000-an dimana saat itu dial-up menjadi satu-satunya pilihan yang ada. Saat itu teknologi video streaming pont-to-point
melalui telepon kabel (PSTN) sudah terbilang cukup baik dalam kisaran 5
detik untuk 1 frame. Padahal saluran telepon rumah konon hanya memiliki
3 kbps saja. Jadi dalam mengalirkan video ada dua faktor yang cukup
menentukan, yaitu soal bandwidth dan jenis kompresi video (codec).
Konon, dibandingkan dengan MPEG-4 kompresi H.264 diklaim sebagai kompresi DVR terbaik untuk video streaming
masa kini. Oleh sebab itulah, maka produk DVR Standalone yang beredar
sekarang kebanyakan menerapkan kompresi ini. Lantas, apakah DVR selain
H.264 pada bandwidth sama akan menghasilkan gambar yang lebih
lambat? Boleh jadi secara teori jawabannya "ya", sekalipun sampai saat
ini kami belum menemukannya seberapa jauh perbedaannya secara
signifikan. Biarlah hal itu menjadi wacana tersendiri bagi para engineer (dan
juga marketer!), sebab sampai saat ini kami masih menganggumi MPEG-4.
Adapun yang menyebabkan kami beralih memakai H.264 saat ini adalah
kenyataan, bahwasanya hampir semua produsen DVR saat ini menggunakan
teknik kompresi H.264. Namun, point penting yang hendak kami sampaikan di sini adalah, baik MPEG-4 maupun H.264 akan tidak berarti apa-apa saat keduanya melakukan streaming pada bandwidth
kecil. Bahkan, teknik kompresi buatan pabrik DVR Card merk terkenal
sekalipun (di luar MPEG-4 dan H.264) tidak "berkutik" sama sekali saat
berhadapan dengan bandwidth yang kelihatannya cukup. Buktinya,
dari 16 channel camera yang "wajib" dia buka saat terkoneksi, ternyata
hanya 5 kotak saja yang bisa. Itupun dalam kurun waktu yang lama sekali!
Jadi, memang bandwidth is the issue!