3. Satu koneksi speedy yang di-share ke beberapa pemakai
Inipun tampaknya menjadi "biang keladi" lambatnya access DVR. Penjelasannya sederhananya: kita tidak pernah mengetahui berapa bandwidth yang terpakai oleh partner atau anggota keluarga kita yang lain. Dilema ini ada di dua sisi, yaitu:
3.1 Sharing di sisi DVR menyebabkan upstream menjadi berkurang apabila ada komputer lain yang terkoneksi ke internet.
3.2 Sharing di sisi Client akan mengurangi kecepatan downstream.
Penjelasan teknisnya cukup kompleks dan sebenarnya ini bukan keahlian khusus kami.
Solusi:
Sebisa mungkin DVR tidak di-share bersamaan
dengan koneksi internet lainnya, sehingga upstream-nya menjadi bebas.
Jika hal ini tidak bisa dilakukan, cobalah bermain-main dengan feature
Bandwidth Saving dan amati hasilnya. Aturlah bandwidth pada angka
tertentu dari yang terkecil sampai not limited. Dengan pengaturan bandwidth ini diharapkan DVR akan lebih mengoptimalkan pemakaian bandwidth-nya, misalnya hanya melakukan streaming pada saat ada gerakan objek saja. Saat tidak ada gerakan, maka bandwidth
di channel tersebut di-"subsidi"-kan ke channel lain yang gerakan
objeknya banyak. Demikian seterusnya. Feature ini umumnya dijumpai pada
DVR merk ternama.
4. PC Base DVR vs Standalone
Dalam satu iklan lokal di internet disebutkan bahwa PC Base DVR
pertama kali ditemukan di Jepang, kemudian dikembangkan di negara
sekitarnya seperti Taiwan dan Korea. Belakangan diketahui bahwa DVR
jenis ini (masih menurut iklan tadi) sudah tidak dipakai lagi di negara
penemunya, sebab rentan terhadap crash, virus, dan memerlukan komputer
tangguh berharga mahal (sekelas server). Pendeknya iklan tadi lebih
mengunggulkan Standalone DVR
ketimbang PC Base dengan beberapa argumennya yang menarik. Namun, bagi
kami bukanlah pada tempatnya jika PC Base DVR dan Standalone dihadapkan
secara "head to head", sebab masing-masing memiliki plus minus sendiri.
Analisa kami mengapa PC-Base DVR bisa lebih bagus, karena ia "tertolong" oleh resource
yang ada pada PC, sebut saja hard disk management (FAT), memory
management, graphic card accelerator, networking dan lain-lain yang
kesemuanya diatur secara apik oleh Operating System (umumnya Windows).
Oleh sebab itu, diakui atau tidak PC Base DVR lebih kaya akan resource ketimbang Standalone DVR yang miskin dalam hal management. Jadi jangan heran apabila pada bandwidth yang sama DVR PC Base bisa tampak lebih baik dalam hal kecepatan dibandingkan DVR Standalone.