Istilah CCTV (Bagian 5)
Bahasa sederhananya, lux menyatakan
intensitas cahaya mininal yang diterima oleh chip CCD untuk
menghasilkan gambar yang baik. Tidak salah juga bila diartikan sebagai kepekaan (sensitivitas) dari suatu camera. Camera ber-lux rendah (misalnya 0.01 lux) di-klaim bisa bekerja dengan baik pada level cahaya rendah (remang-remang). Lux adalah satuan SI untuk pencahayaan (illuminance) atau setara dengan lm/m2 (lumen per meter persegi). Dalam spesifikasi camera parameter lux ini
kerap disebutkan, misalnya 0.1lux, 0.3lux, 1.0 lux dan
sebagainya. Untuk "membayangkan" seberapa terang 1 lux itu, maka
perhatikanlah beberapa kondisi di bawah ini:
Kondisi
|
Perbandingan Iluminansi
|
Sinar matahari langsung (Direct Sunlight)
|
100.000 - 200.000 LUX
|
Siang hari terang (Full Daylight)
|
10.000 – 90.000 LUX
|
Mendung di siang hari (Overcast Light)
|
1.000 LUX
|
Lampu kantor (Office Light)
|
400 LUX
|
Senja menjelang maghrib (Dusk Light)
|
100 LUX
|
Saat terbenam matahari (Twilight)
|
10 LUX
|
Awal malam (Deep Twilight)
|
1 LUX
|
Bulan purnama (Full Moonlight)
|
0.1 LUX
|
Bulan sabit (Quarter Moonlight)
|
0.01 LUX
|
Malam tanpa bulan (Moonless night)
|
0.001 LUX
|
Mendung di malam hari (Overcast night)
|
0.0001 LUX
|
Camera IR (infra red) dalam spesifikasinya disebutkan dapat bekerja pada intensitas 0.00 lux. Artinya pada kondisi gelap total sekalipun, objek masih dapat tertangkap oleh camera (lampu
IR LED-nya menyala). Padahal, kita tidak dapat melihat kondisi aslinya
secara langsung dengan mata telanjang. Adapun “LED” adalah sebutan untuk
lampu yang menghasilkan cahaya infra merah dalam intensitas kecil,
biasanya dipasang di sekeliling lensa dengan jumlah tertentu.
Baguskah Camera dengan Lux Kecil?
Baguskah Camera dengan Lux Kecil?
Bagi
kondisi tertentu, camera lux kecil memang diperlukan karena bisa
menangkap objek dalam cahaya yang rendah. Tetapi, di sisi lain camera
menjadi sangat sensitif. Untuk itulah, maka diperlukan parameter lain
untuk mengimbangi hal ini, yaitu F Stop.
Contoh Kasus: Mengapa camera menjadi silau pada siang hari ?
CCD
masa kini sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga kita terkadang
menemui kesulitan dalam menentukan seberapa besar toleransi cahaya
maksimum yang bisa ditangani oleh CCD dan rangkaian elektronik di dalam
camera. Dalam Tabel berikut kita dapat melihat fenomena unik yang boleh
jadi berkaitan dengan masalah yang sering terjadi di lapangan.
F Stop
|
F1.2
|
F1.4
|
F2.0
|
F2.8
|
F4.0
|
F5.6
|
Min.Light (lux)
|
0.3
|
0.4
|
0.8
|
1.6
|
3.2
|
6.4
|
Max.Light (lux)
|
16.000
|
22.000
|
44.000
|
88.000
|
176.000
|
352.000
|
Misalkan kita memakai lensa dengan F (Stop) 1.2. Maka, sesungguhnya cahaya yang diperkenankan masuk adalah antara 0,3 lux sampai dengan 16.000 lux
saja. Padahal pada siang hari yang cerah, level cahaya di luar rumah
bisa mencapai 85.000 lux. Hal ini bisa mengundang masalah yang cukup
"serius" di beberapa instalasi, yaitu hasil gambar menjadi silau
("whiting-out"). Untuk menahan level cahaya yang besar, bisa saja kita
memilih lensa dengan F Stop besar. Akan tetapi perlu diingat, hal ini
akan mengurangi kemampuan camera pada level cahaya rendah (misalnya pada
malam hari). Di sini seperti terjadi "trade-off" antara F Stop dengan
intensitas cahaya di lokasi pemasangan.
Setelah mengetahui pengaruh F Stop, maka sekarang kita dapat memahami mengapa ada camera yang menghasilkan gambar silau pada siang hari. Lantas, bagaimana dengan lensa Auto Iris, apakah cukup efektif dalam mengatasi hal ini ?
Setelah mengetahui pengaruh F Stop, maka sekarang kita dapat memahami mengapa ada camera yang menghasilkan gambar silau pada siang hari. Lantas, bagaimana dengan lensa Auto Iris, apakah cukup efektif dalam mengatasi hal ini ?