Menambah Waktu Backup Panel Alarm (2)
Pada posting sebelumnya telah kami jelaskan mengenai pendekatan dalam menghitung lamanya backup
baterai alarm. Perhitungan ini hanya sebagai pengetahuan saja, sebab
dalam prakteknya di lapangan kita bisa mengukur langsung arus total yang
diserap oleh sensor dari baterai saat listrik mati. Caranya seperti
ini:
Idealnya kita melakukan dua kali pengukuran, yaitu:
1. Saat stasioner (idle), yaitu tanpa bunyi siren.
2. Saat beban puncak, yaitu saat siren berbunyi.
Perhatikanlah
apakah terjadi "overload" atau tidak, sebab sistem yang overload
setidaknya memiliki 10 kerugian, baik saat ada listrik maupun tidak,
yaitu:
1. Rangkaian charger yang cenderung panas.
2. Bunyi siren tidak maksimal (apalagi jika lebih dari 1).
3. Baterai sering low.
4. Panel tidak bisa dikendalikan.
5. Panel mati total tiba-tiba, lalu pulih setelah listrik dicabut dan dipasang lagi.
6. False alarm oleh sensor aktif yang kekurangan tegangan.
7. Deteksi sensor tidak maksimal.
8. Bunyi sirine saat mati listrik dalam waktu lama, sehingga terjadilah kasus no.4.
9. Operasi panel yang tidak stabil.
10. Random error (kesalahan acak), kadang-kadang muncul masalah ini dan itu.
Pernahkah anda mengalami salah satu diantaranya? Tentu saja, bukan? Nah, boleh jadi penyebabnya adalah sistem yang overload.
Baiklah
sebagai penutup, kami paparkan satu cara untuk menambah waktu backup
baterai atau tepatnya menambahkan accu mobil ke dalam panel. Rangkaian
dan prinsip kerjanya sederhana, sehingga tidak perlu dipaparkan lebih
jauh. Cara ini kami anggap lebih baik ketimbang memakai UPS. Mengapa?
Insya Allah kami bahas pada kesempatan lain.