Mengenal Sistem Camera CCTV (2)
Teknik
single coaxial cable tergolong teknologi lama. Melalui teknik ini
sinyal video dan power dapat mengalir bersamaan di dalam satu kabel
coaxial, tanpa mengakibatkan terjadinya "korsleting". Ini disebabkan karena sinyal video dan power memiliki karakteristik yang berbeda. Video memiliki bentuk sinyal komposit
sedangkan power DC berbentuk linear (lurus). Walaupun demikian, untuk
"mencampur" kedua sinyal ini diperlukan satu adaptor khusus yang
berfungsi pula sebagai "modulator" seperti diperlihatkan pada gambar di
bawah ini:
Keuntungan sistem Single Coaxial Cable, diantaranya:
1. Instalasi mudah, karena per camera benar-benar hanya memerlukan satu kabel coaxial saja, tanpa perlu kabel power lagi.
2.
Dilihat dari sudut estetika ruangan, satu kabel coaxial lebih "enak
dipandang" ketimbang beberapa kabel yang menjulur dari atas plafon.
3. Tidak perlu memikirkan lagi sumber tegangan untuk camera.
4. Total biaya kabel bisa lebih murah.
5. Instalasi bisa lebih cepat.
Kelemahan Single Coaxial Cable:
1. Harga camera dan power supply adaptor lebih mahal ketimbang camera biasa (analog).
2. Adaptor/power supply harus khusus, sehingga vendor harus menyediakan cadangannya saat terjadi trouble (tidak bisa diganti dengan adaptor plug-in biasa).
3. Kabel coaxial membawa tegangan 28VDC, sehingga rentan terhadap konslet (harus extra hati-hati dalam instalasinya).
4. Untuk camera moving (bergerak), jika belum built-in, memerlukan alat tambahan yang harganya masih terbilang mahal.
5. Popularitasnya belakangan ini tergusur oleh kehadiran video balun.
Untuk instalasi yang lebih profesional, alat yang disebut VDS bisa menjadi solusi sekalipun harganya tergolong mahal. Sistem VDS bisa digambarkan sebagai berikut:
Unit yang dekat dengan camera disebut Sender (pengirim) sedangkan yang ujung sebelah kanan disebut Viewer. Power supply ditempatkan pada unit Viewer, sehingga
tegangan (baca: arus) bisa mengalir melalui kabel coaxial menuju
camera. Tergantung dari panjangnya kabel, maka power supply ini bisa
diatur agar tegangan di ujung camera tidak mengalami drop. Pilihannya adalah 18V - 21V - 24V - 27V dan diatur sampai lampu power pada Sender menyala merah (tegangan cukup).
Mengenai keuntungan sistem VDS ini yang kami bisa catat adalah:
1. Menghemat biaya kabel.
2. Mempermudah dan mempercepat instalasi.
3. Mengurangi gangguan noise dan interferensi.
4. Bisa mentransmisikan sinyal audio.
Adapun kekurangannya adalah:
1. Peralatannya berharga mahal.
2. Sedikit masalah dalam menempatkan unit Sender (untuk camera outdoor), karena Sender hanya untuk aplikasi indoor.
3. Memerlukan lebih banyak BNC connector yang pada gilirannya malah menambah cost!
4. Popularitasnya mulai kalah oleh Video Balun yang dinilai lebih ekonomis.
5.
Jarak maksimum "hanya" mencapai 500m (untuk kabel 5C-2V). Bandingkan
dengan spec. Video Balun yang bisa mencapai jarak hingga 2000m!
Kendati dinilai sangat reliable, namun sepanjang catatan kami, aplikasi VDS ini tergolong langka (setidaknya pada client kami!). Bagaimana dengan Anda?