Kamis, 31 Januari 2013

Perlunya Hard Disk Calculator



Seperti diketahui lamanya rekaman DVR ditentukan oleh besarnya kapasitas hard disk. Perhitungannya sendiri melibatkan variabel yang cukup banyak, sehingga kita tidak bisa menentukannya secara cepat. Artinya, kita tidak cukup hanya mengatakan: dengan hard disk sekian giga diperoleh rekaman sekian hari. Apa alasannya? Karena ada sejumlah variabel lain yang belum disertakan, misalnya: berapa camera yang digunakan, apa jenis kompresinya, apa quality yang dipilih dan sebagainya. Untuk memastikannya kita memerlukan alat bantu yang disebut hard disk calculator (HD Calculator).

Utility ini sangat berguna, tetapi terkadang luput dari perencanaan. Ambil saja contoh ketika ada permintaan rekaman selama 1 bulan penuh, maka hal pertama yang perlu dicermati adalah menghitung kebutuhan hard disk. Memang tidak setiap merk DVR yang menyertakan utility ini di dalam menu setupnya. Untungnya hal ini bisa dilakukan dengan cukup mudah, karena banyak situs di internet yang menyediakan utility ini, dua diantaranya adalah:


http://www.lstcctv.net/WrapperPages/HDCalc.html
http://www.dvrsystems.net/calc.html


Setelah memasukkan parameter yang diperlukan, maka dalam sekejap besarnya hard disk bisa terlihat. Satu hal yang ingin kami sampaikan adalah:  sebenarnya kita tidak selalu memerlukan rekaman yang "real time" (25fps), karena sangat boros hard disk. Rekaman antara 3 - 5 fps pun sudah cukup dan tidak akan kehilangan momen. Ingat, ini adalah per detik! Silakan rujuk kembali uraian kami mengenai hal ini


Bagaimana Menggunakan Calculator Ini?
Calculator akan langsung memberikan hasil setiap kali kita mengganti nilai-nilainya. Hanya semudah itu. Sebagai referensi disertakan juga teknologi kompresi  lainnya, yaitu : MPEG-4, MPEG-2 dan MJPEG yang sudah sangat usang.


Tips
1.   PAL dan NTSC adalah standard video yang paling banyak digunakan saat ini. PAL kebanyakan digunakan di Eropa, Timur Tengah dan Africa. PAL memiliki max. 25 IPS (Images per Second). Sedangkan NTSC adalah standar yang banyak digunakan di Amerika Utara, Jepang, sebagian besar Asia dan Australia. NTSC memiliki max. 30 IPS.
2.   Dalam keadaan biasa, 4 sampai 6 image per second sudah cukup untuk pengamatan  normal. Real time recording (25 IPS untuk PAL and 30 IPS untuk NTSC) kebanyakan hanya digunakan di  Bank-bank, kantor Pemerintahan dan untuk keperluan alarm recording.
3.   Jika motion detection digunakan sebagai pengganti continuous recording, maka storage yang diperlukan akan turun secara drastis.
4.   Resolusi atau image size yang paling banyak digunakan adalah CIF.


Contoh:
Sebuah toko kecil merekam 4 camera pada  quality high. Toko ini buka selama 12 jam per hari. Motion detection diaktifkan, jadi diperkirakan 50%-nya adalah motion selama jam buka atau 6 jam per hari. Rekaman yang dikehendaki adalah 1 bulan. Toko buka 6 hari seminggu, jadi hanya perlu perekaman sekitar 25 hari saja.
1.     Video System: PAL
2.     Compression Type H264
3.     Resolution: CIF
4.     Quality: High
5.     Number of Camera: 4
6.     Frame Rate: 6 IPS
7.     Recording per day: 6 Hours
8.     Required storage: 25 days
9.     Hard Disk: 40,05 GB  (hard disk terdekat adalah 80GB)
10.   Bandwidth/camera: 130 Kbs


Sebuah bank yang merekam 4 camera selama 1 bulan pada 25fps diperoleh hasil:                                                                             
1.     Video System: PAL
2.     Compression Type H264  
3.     Resolution: CIF
4.     Quality: Medium (Normal)
5.     Number of Camera: 4
6.     Frame Rate: 25 IPS
7.     Recording per day: 24 Hours
8.     Required storage: 30 days
9.     Hard Disk: 409.35 GB  (hard disk terdekat adalah 500 GB)
10.   Bandwidth/camera: 331.20 KB






Pada posting selanjutnya  -insya Allah-  kami akan coba membahas mengapa dua utility bisa memberikan hasil perhitungan yang berbeda-beda? Lalu manakah yang dipilih?