Pada kebanyakan instalasi Alarm dan CCTV, khususnya di rumah tinggal, persoalan grounding
kerapkali terabaikan. Masalah ini baru disadari dan dirasakan penting
justru setelah ada peralatan yang rusak terkena petir, terlebih lagi
jika peralatan tersebut tergolong mahal. Entah apa sebabnya, namun yang
jelas persoalan grounding ini selalu luput dari instalasi. Mungkin saja karena pelaksanaannya sendiri terkesan ribet.
Hal inilah mungkin yang menjadi penyebab orang menjadi "malas" untuk mengerjakannya. Selain dari faktor ketidaktahuan mengenai pentingnya grounding, umumnya vendor pun enggan untuk membebankan extra cost lagi kepada client. Tetapi benarkah biaya grounding ini mahal?
Jawabannya tentu relatif. Untuk aplikasi penangkal petir di gedung bertingkat atau menara BTS, umpamanya, bisa saja biayanya mencapai jutaan rupiah demi memperoleh satu sistem pentanahan yang baik dan memenuhi syarat safety, karena dikerjakan oleh tenaga ahli di bidangnya. Tetapi untuk sekadar mengamankan peralatan Alarm dan CCTV dari kerusakan akibat petir, maka memasang grounding "ala kadarnya" jauh lebih baik ketimbang tidak memasang sama sekali. Ibarat kata pepatah "tak ada rotan, akarpun berguna".
Pada posting kali ini kami ingin berbagi tips mengenai bentuk pemasangan grounding yang "ala kadarnya" tersebut. Kendati ala kadarnya, namun tidak berarti aspek ilmiahnya diabaikan. Adapun material yang diperlukan untuk memasang sistem grounding yang sederhana adalah:
1. Ground Rod (pipa arde) dari tembaga, panjangnya sekitar 2.5 meter.
2. Clamp (klem batang).
3. Kabel NYA ukuran 1.5mm atau lebih.
Semua material tadi bisa dijumpai di toko peralatan listrik lokal. Untuk panel alarm, maka ilustrasinya adalah seperti gambar di bawah ini:
Perhatikan terminal yang bertanda EGND, Earth atau GND pada panel alarm. Di terminal inilah koneksi grounding dilakukan dengan mengambil hubungan ke box panel terlebih dahulu. Hubungan grounding untuk listrik 220V bisa juga dilakukan seperti gambar di atas, sekalipun hubungan "Arde" (ground) pada instalasi listrik di rumah tinggalpun kadangkala dilakukan "ala kadarnya" oleh instalatir. Setelah itu, lakukan hubungan dari panel ke Ground Rod melalui kabel NYA atau sejenisnya. Agar bekerja sempurna, maka usahakanlah hubungan kabel ini sependek mungkin dan jangan sampai tertekuk. Bagaimana, praktis bukan?
Sedangkan untuk beberapa peralatan yang tersusun dalam rack, maka menurut hemat kami upayakanlah agar grounding ini hanya mengambil satu jalur saja. Ilustrasinya bisa seperti ini:
Nah, bagaimana? Tampaknya tidak terlalu sulit, bukan? Atau ada pembaca yang ingin menambahkan?