Rabu, 30 Januari 2013

Standalone DVR (Digital Video Recording)



Pada pembahasan kali ini kami mencoba menjelaskan sedikit tentang DVR Standalone. Topik ini sebagai jawaban atas pertanyaan yang pernah diajukan. Lalu apa kelebihan dan kekurangannya jika dibandingkan dengan DVR Card (PC Base DVR)?

DVR Standalone adalah DVR yang berdiri sendiri tanpa memerlukan PC lagi. Bentuk pada umumnya adalah seperti pada gambar di atas, walaupun tidak menutup kemungkinan ada juga bentuk yang lain. Sebagai media penyimpan data (baca: rekaman video) digunakan Hard Disk yang harus dipasang di dalamnya. Pada beberapa merk DVR, Hard Disknya dimasukkan dulu pada satu wadah yang disebut HDD Rack dan dilengkapi kunci, sehingga bisa dicabut-pasang tanpa harus membuka casing samasekali.


Kelebihannya antara lain:
1. Tidak memerlukan komputer (PC).
2. Mudah dalam mencari hasil rekaman (Search atau Playback).
3. Bisa disambung ke jaringan LAN dan diakses dari Internet dengan memakai PC atau Laptop.
4. Ada input dan output untuk alarm yang hanya merekam pada saat sensornya terlanggar.
5. Dilengkapi remote control untuk memudahkan pengoperasian.
6. Beberapa tipe ada yang dilengkapi dengan mouse untuk memudahkan Setting Menu.
7. Ada fungsi backup untuk video clip (di-save dalam USB Flash).
8. Operasi non-stop 24 jam.
9. Rekaman tetap dilanjutkan setelah listrik pulih dari pemadaman.
10.Proses format hard disk relatif singkat.


Kekurangan:
1. Terlalu banyak tombol, sehingga bisa membingungkan pemakai dalam mengoperasikannya.
2. Pada beberapa tipe, setting Menu-nya cukup merepotkan, apalagi yang tidak support mouse.
3. Panas komponen yang berlebihan.
4. Setting sensitivitas pada mode Motion Recording cukup sulit.
5. Bunyi fan yang berisik.

Secara umum pemilihan DVR Standalone bisa dikaitkan dengan kebiasaan konsumen sendiri. Konsumen yang jarang memakai atau kurang menyukai komputer, umumnya lebih memilih DVR tipe ini. Tentunya selain pertimbangan harga yang "lebih ekonomis", karena paling tidak dia tidak perlu membeli PC lagi.